teknologi informasi jaringan

Di tulis oleh : Kristin,Senin 4 Maret 2019

A. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)


Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (PKHD) merupakan protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP untuk seluruh komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Di samping alamat IP, tidak tidak banyak parameter jaringan yang dapat di berikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
teknologi informasi jaringan


Cara Kerja :

Karena DHCP merupakansebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.


DHCP server ialah sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya untuk seluruh klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client ialah mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka guna bisa berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya mempunyai sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan guna klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, seringkali sampai sejumlah hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut selesai masanya, klien akan meminta guna server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
teknologi informasi jaringan


DHCP Client akan mencoba untuk mengejar "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
teknologi informasi jaringan

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat guna DHCP client.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang ada dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menyimpulkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) guna klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
teknologi informasi jaringan

Empat tahap di atas hanya berlaku guna klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat guna DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP memiliki sifat stand-alone, sehingga bila dalam sebuah jaringan terdapat sebanyak DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah bila konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
teknologi informasi jaringan

Di samping dapat menyediakan alamat dinamis guna klien, DHCP Server juga dapat menyimpulkan sebuah alamat statik guna klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Macam-macam DHCP
1. DHCP Scope
DHCP Scope merupakan alamat-alamat IP yang dapat disewakan guna DHCP client. Ini pun bisa dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang ada yang diperhitungkan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server merupakan kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
teknologi informasi jaringan

2. DHCP Lease

DHCP Lease merupakan batas waktu penyewaan alamat IP yang di berikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan memakai sejumlah perlengkapan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

3. DHCP Options

DHCP Options merupakan tambahan pengaturan alamat IP yang di berikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP guna server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server pun bisa dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi guna klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan untuk seluruh klien, DHCP Scope tertentu, atau untuk suatu host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat sebanyak DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option
Nama DHCP Option
Apa yang dikonfigurasikannya
003

Router

Mengonfigurasikan gateway baku dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk guna alamat router.
006
DNS Servers
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server
015

DNS Domain Name

Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi "induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
044
NetBIOS over TCP/IP Name Server
Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server
046
NetBIOS over TCP/IP Node Type
Mengonfigurasikan kiat yang digunakan oleh klien untuk menggarap resolusi nama NetBIOS.
047
NetBIOS over TCP/IP Scope
Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.


B. DNS (Domain Name System)


Domain Name System (DNS) atau Sistem Penamaan Domain (SNR) merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Berdasarkan penjelasan dari browser Google Chrome, DNS merupakan layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.
teknologi informasi jaringan

DNS menyediakan pelayanan yang lumayan urgen guna Internet, saat perlengkapan keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya merupakan penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menyatakan kegunaannya ialah DNS dapat dirasakan seperti buku telepon internet dimana saat pemakai mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pemakai akan diperlihatkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
teknologi informasi jaringan

1. Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - beberapa besar sistem operasi modern menggunakannya dengan baik secara baku maupun melewati teknik konfigurasi, dapat menonton Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum menggarap pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebanyak keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang berkeinginan terkaitdengan komputer tersebut harus menggarap update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengolah alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris memburu DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan sebanyak tambahan dari protokol inti DNS.
teknologi informasi jaringan

2. Teori bekerja DNS

a. Para Pemain Inti


Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:


DNS resolver, sebuah program klien yang dilangsungkan di komputer pemakai, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
recursive DNS server, yang menggarap pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban untuk semua resolver tersebut;
authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam format utusan (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
teknologi informasi jaringan

b. Pengertian sebanyak bagian dari nama domain


Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.


Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi
Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakansubdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat merangkai subdomain dari domain wikipedia.org (pada praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, sebanyak pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

teknologi informasi jaringan

3. Sebuah contoh dari teori rekursif DNS


Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
· Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat memburu root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan menggarap update secara rutin) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari seluruh server tersebut.


teknologi informasi jaringan

Recursor DNS lokal kemudian bertanya guna server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang di berikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tetapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

teknologi informasi jaringan

4. Caching dan masa hidup (caching and time to live)

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang dapat meminimalisir beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu guna jawaban yang disimpan di cache tersebut; melulu saat TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama.
teknologi informasi jaringan

5. Waktu propagasi (propagation time)

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache merupakan perubahan untuk sebuah DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global.sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berlalu sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan guna pertimbangan logis yang urgen saat menciptakan perubahan guna DNS: tidak semua akan menonton hal yang sama seperti yang anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.
teknologi informasi jaringan

6. DNS di dunia nyata

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan pekerjaan yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris semua pekerjaan yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.
teknologi informasi jaringan

7. Penerapan DNS lainnya

DNS mencakup sejumlah faedah lainnya:
· Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani sebanyak situs web. Di samping itu, sebuah nama host dapat mewakili sebanyak alamat IP: ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), pun menolong sebuah situs berpindah dari satu tempat jasmani ke tempat jasmani lainnya secara mudah.
teknologi informasi jaringan

· Ada lumayan tidak tidak banyak kegunaan DNS di samping menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban di samping dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.

· Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.

· Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, sebanyak server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, disebabkan tidak tidak banyak server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan sebanyak komputer yang berbeda dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area geografis yang luas, tidak tidak banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar Amerika Serikat.
DNS menggunakan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut tercebur melulu saat ukuran data jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer.
teknologi informasi jaringan

8. Jenis-jenis susunan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS merupakan sebagai berikut:
A record atau susunan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
AAAA record atau susunan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
CNAME record atau susunan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
[MX record]]' atau susunan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam rangkaian mail exchange server untuk domain tersebut.
PTR record atau susunan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
teknologi informasi jaringan

NS record atau susunan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu rangkaian dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung guna rekod NS.
SOA record atau susunan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
teknologi informasi jaringan

SRV record ialah daftar tempat secara umum.

Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam susunan DNS; susunan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis susunan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, susunan LOC memberikan letak tempat jasmani dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, susunan WKS memberikan sebuah rangkaian dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
teknologi informasi jaringan