teknologi informasi jaringan
1. KONEKSI 1G
Generasi kesatu atau lebih dikenal 1G ialah koneksi yang hanya dapat digunakan guna melakukan kegiatan sebatas telepon saja.

Koneksi 1G diperkenalan pada 1997 dengan kecepatan koneksi yang sangat rendah salah satu yang lainnya. Kita biasa mengenalnya dengan istilah koneksi GPRS.
teknologi informasi jaringan

2. KONEKSI 2G
Pada 1998, koneksi 2G diperkenalkan sebagai koneksi yang jauh lebih cepat dikomparasikan dengan koneksi sebelumnya yakni 1G.

Kecepatannya menjangkau 100 kbps dan sudah dapat digunakan guna mengirim pesan teks dan gambar Koneksi generasi kedua dikenal sebagai koneksi EDGE.

3. KONEKSI 3G
Koneksi 3G adalahkoneksi yang lebih cepat dikomparasikan 2G dan diperkenalkan pada 2001. Dengan koneksi ini, maka proses ekspedisi gambar bakal lebih gampang untuk membuka media sosial jadi lebih cepat dengan koneksi 3G.

4. KONEKSI 4G
Jika suka mengerjakan video call atau streaming video, pasti saja anda telah memakai koneksi 4G. Penggunaan media penyimpanan digital atau cloud pun mulai populer semenjak ada koneksi 4G. Koneksi generasi keempat ini mulai diperkenalkan semenjak 2009

5. KONEKSI 5G
Yang ketika ini masih dalam proses perkembangan ialah koneksi generasi kelima atau 5G. Bahkan, kecepatan transfer datanya menjangkau 1 gigabyte per detik! Meski belum diperkenalkan ketika ini, sudah tidak sedikit yang tak sabar buat menyantap koneksi 5G ini.
teknologi informasi jaringan

Berdasarkan keterangan dari Chief Technology Officer (CTO) Ericsson Asia Pacific Magnus Ewerbring, teknologi 5G sampai ketika ini masih dibicarakan standardisasinya, yang bisa jadi baru akan berlalu pada tahun depan.

"Sementara guna siap dikenalkan secara komersial, kami memerkirakan pada 2020," tutur Magnus ketika demo perdana 5G di Jakarta, Senin (3/4/2017). Namun, ia menuturkan adopsi teknologi anyar ini pun tergantung pada kesiapan operator dan distrik yang bakal menggunakannya.

Menyoal bisa jadi layanan 5G muncul di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyerahkan urusan itu kepada kesiapan operator. Pemerintah dalam urusan ini melulu mendukung dari segi regulasi.
teknologi informasi jaringan

"Kalau memang siap contohnya 2020, dua tahun sebelumnya anda siapkan regulasi guna mengaturnya. Namun guna mengimplementasikan 5G, keputusan memang tak melulu dari operator. Keputusannya pun bergantung pada empunya dan pemegang saham," ujar lelaki yang akrab dipanggil Chief RA tersebut.

Ia pun menuturkan faedah layanan 5G ini sebetulnya memang ditujukan untuk kebutuhan kota besar, khususnya untuk manufaktur yang mengoperasikan sistem robotik atau otonomos. Alasannya, 5G memerlukan frekuensi tinggi yang dapat didukung oleh Base Transceiver Station (BTS) yang berdampingan seperti di kota-kota besar.
teknologi informasi jaringan